Cerpen "Lentera di Balik Jendela"
Hujan deras mengguyur kota. Di sebuah kamar sempit, seorang pemuda bernama Rio duduk termenung di depan laptopnya. Ia seorang penulis, namun halaman kosong di layar monitornya seolah mengejeknya. Sudah berhari-hari, ia merasa buntu, tak ada ide yang muncul di benaknya.
Rio memandang ke luar jendela. Jalanan sepi, hanya lampu-lampu jalan yang memantulkan cahaya redup di aspal basah. Ia menghela napas, merasa putus asa. Impiannya untuk menjadi penulis terkenal terasa semakin jauh.
Tiba-tiba, matanya terpaku pada sebuah jendela di seberang jalan. Di balik jendela itu, terlihat seorang nenek tua sedang duduk di kursi roda. Meskipun hujan deras, nenek itu tampak tenang, menatap ke luar jendela dengan senyum tipis di bibirnya.
Rio penasaran. Apa yang membuat nenek itu tersenyum di tengah hujan yang begitu deras? Ia terus memperhatikan nenek itu, dan tiba-tiba, ia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.
Nenek itu sedang memegang sebuah lentera kecil. Lentera itu memancarkan cahaya hangat, menerangi wajahnya yang keriput. Rio menyadari, nenek itu sedang menikmati keindahan hujan melalui cahaya lentera.
Rio tersentak. Ia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Selama ini, ia terlalu fokus pada kesulitan yang dihadapinya, sehingga melupakan keindahan yang ada di sekitarnya. Ia lupa bahwa bahkan di tengah badai pun, selalu ada cahaya yang bisa ditemukan.
Rio kembali menatap layar monitornya. Kali ini, ia tidak lagi merasa buntu. Ia mulai mengetik, menuangkan semua pikiran dan perasaannya ke dalam kata-kata. Ia menulis tentang nenek dengan lenteranya, tentang keindahan hujan, tentang harapan yang selalu ada, bahkan di saat-saat tergelap.
Malam itu, Rio menulis hingga larut. Ia menulis bukan untuk menjadi terkenal, tapi untuk berbagi cahaya yang telah ditemukannya. Ia menulis untuk mengingatkan dirinya sendiri dan orang lain bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari lentera kecil di balik jendela.
Cerpen "Lentera di Balik Jendela"
Reviewed by INSPIRE LIFE
on
March 07, 2025
Rating:
No comments